Pendekatan Anova pada implementasi RFID

September 7th, 2010 by rolles Leave a reply »

Pendahuluan

Perkembangan teknologi Radio Frequensi Identification (RFID) dewasa ini sangat pesat. Teknologi identifikasi ini banyak digunakan di berbagai bidang perpustakaan, ritel, tracking truck untuk membantu dalam pengidentifikasian suatu obyek. Karena memiliki kelebihan dibandingkan teknologi pengidentifikasi sebelumnya, seperti barcode. Diantaranya mampu membaca suatu obyek data dengan ukuran tertentu tanpa melalui kontak langsung (contacless) dan tidak harus sejajar dengan obyek yang dibaca, selain dapat menyimpan informasi pada tag RFID sesuai dengan kapasitasnya penyimpanan (Tarigan, 2004).

Pendekatan yang pernah dilakukan pada penelitian RFID sebelumnya lebih banyak mengacu pada security dan cara kerja RFID itu sendiri, akan tetapi pembahasan dalam pengumpulan data (data collecting), pendistribusian data serta manfaat yang diperoleh perusahaan retail dari implementasi RFID tersebut masih jarang dibahas. Selain hal tersebut juga akan diperlihatkan bagaimana efisiensi penggunaan barcode dengan RFID dari segi biaya, apakah memang benar bahwa implementasi dengan barcode itu lebih murah dan RFID lebih mahal.

Pada bagian akhir akan dibahas mengenai privacy terkait penggunaan RFID, salah satu yang menjadi kekhawatiran dan ganjalan lahirnya teknologi ini, memang privacy adalah hal yang sangat mahal, bernilai dan kritikal. Bila hal ini diabaikan, tidak mungkin teknologi ini akan lenyap.

Pada penelitian ini, metodologi yang akan diusulkan berdasarkan pada berbagai metodologi yang telah digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian ini. Namun demikian, ada beberapa perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap metodologi-metodologi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari penelitian ini

Struktur Penelitian

Struktur penelitian ini menjelaskan seperti apa pola yang akan digunakan oleh penulis dari awal sampai penarikan kesimpulan. Struktur penelitian ini akan memiliki beberapa langkah yang akan dilakukan oleh peneliti. Langkah-langkah tersebut akan dimulai dengan mendefinisikan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini, dilanjutkan dengan pemilihan teknik/metode yang dianggap paling cocok untuk permasalahan yang terjadi pada penelitian ini. Dan akhirnya akan dilanjutkan dengan tahap penarikan kesimpulan berdasarkan metode yang dipakai.

Langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Definisi permasalahan
  • Metode pendekatan yang digunakan
  • Metode pengumpulan data dan sampling

Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

Metode Pendistribusian

Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat, bagaimana sebuah perusahaan ritel mendistribusikan produknya sebelum implementasi RFID dan sesudah implementasi.

a. Tanpa RFID

Mulai dari pusat distribusinya, di tempat ini setiap paket barang yang datang dari pabrik harus dibuka dan isinya diperiksa secara manual, baik kondisi maupun jumlahnya, dan kemudian ditentukan barang ini akan dikirim ke toko A, toko B dst. Proses ini pun akan semakin rumit ketika suatu paket terdiri dari beberapa jenis barang. Di dalam proses ini juga memerlukan tenaga kerja yang banyak dan biaya yang banyak pula untuk membayar gaji karyawan.

Dilihat dari sisi paritelnya,  perusahaan kadang tidak selalu tahu berapa aset yang mereka miliki ataupun keberadaannya (secara real time). Sebagai kompensasinya, mereka pun selalu menyetok barang. Solusi semacam ini jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan tidak seluruhnya memecahkan masalah. Belum lagi, masalah-masalah yang terkait dengan ketidakcocokan antara jumlah barang dalam sistem inventaris dengan hasil pengecekan fisik pada saat proses stock opname misalnya, baik akibat salah input maupun akibat pengutilan barang.

Sedangkan dari sisi konsumen, perusahaan belum memberikan pelayanan yang memuaskan seperti pelayanan setelah menggunakan RFID. Ketika konsumen sudah capai-capai datang ke toko/gerai hanya untuk mendapatkan rak tempat barang yang dicari sudah kosong melompong. Usaha konsumen untuk mencari informasi ke petugas toko kapan barang akan tersedia pun sia-sia, karena sang petugas cuma bisa angkat bahu. Kalaupun konsumen berhasil mendapatkan barang yang dicari, ketika akan membayar, konsumen harus menghadapi antrean panjang di kasir. Itu belum seberapa dibandingkan ketika sampai di rumah kemungkinan ada konsumen yang mendapatkan barang yang dibeli sudah melewati batas kadaluarsa. Kemungkinan buruk ini akan membuat reputasi perusahaan menurun.

b. Dengan RFID

Setelah perusahaan menerapkan pelabelan RFID untuk tingkat dus dan palet, yang meski tidak serinci tingkat item, tetap memungkinkan dapat memperbaiki proses pelacakan dan manajemen inventaris.

Dengan menggunakan teknologi ritel mutakhir, ketersediaan barang menjadi lebih reliable. Belanja pun semakin mudah dan nyaman. Informasi berkualitas lebih tinggi yang diberikan oleh RFID ini memungkinkan perusahaan untuk melacak masing-masing barang secara individu sepanjang value chain, meningkatkan efisiensi masing-masing proses, memperbaiki utilisasi aset, meningkatkan akurasi forecast, dan meningkatkan fleksibilitas dalam merespon perubahan kondisi supply dan demand. Dengan cara ini, perusahaan bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendongkrak penjualan. Pada saat yang sama, juga mengoptimalkan proses dan mengurangi biaya.

Bagi perusahaan ritel, RFID merupakan “sumber uang”. Bukan dari hasil penjualan, namun dari potensi efisiensi yang bisa dipetik dari seluruh rantai pasoknya melalui revolusi proses inventory management -nya. Teknologi RFID generasi baru ini akan membuka jalan penghematan biaya inventori sampai 80 persen dan mengurangi kerugian akibat hilangnya barang sampai 69 miliar dolar AS setahunnya.

Teknologi RFID ini bisa mendongkrak penjualan perusahaan ritel sampai setengah persen. RFID juga dapat memperbaiki pengawasan inventory.

Hipotesa Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.      Diduga terdapat dua jenis tipe identifikasi yang umum digunakan, yaitu : barcode dan RFID pada skala industri ritel diwilayah Jakarta.

2.      Diduga ada perbedaan efisiensi dari segi biaya antara penerapan barcode dan RFID.

Pendekatan ANOVA

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ANOVA untuk mencari tahu perbandingan efisiensi biaya dari penggunaan BARCODE dan RFID.

Anova adalah prosedur pengolahan data yang dilakukan untuk menguji perbedaan nilai rata nilai rata-rata diantara dua atau lebih rata diantara dua atau lebih kelompok. kelompok.

Pada model yang digunakan adalah ANOVA-1-WAY.

Selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakan analisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent, memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi

Pembahasan dan Analisa

Dari data yang diperoleh diatas, digunakan pendekatan ANOVA-1-WAY dengan nilai α = 0.05 (5%). Maka dilakukan serangkaian tes atau pembuktian terhadap data yang dimiliki dengan teori metode yang digunakan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa digunakan dalam prosedur anova-1-way :

Tes Homogenitas Varian (Test of Homogeneity of Variance)

Pengujian ANOVA (uji F)

Test Post Hoc (Post Hoc Test)

dah ngantuk abis…nanti saya lanjutkan di part-2…

Advertisement

Leave a Reply