Pengaruh KM terhadap kinerja karyawan (Front Office Hotel Plaza Surabaya)

September 30th, 2010 by rolles Leave a reply »

Pada era persaingan bebas saat ini diharapkan knowledge management dapat memberikan kontribusi yang baik bagi sumber daya manusia khususnya pada dunia hospitality. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh dari knowledge management terhadap kinerja karyawan dengan studi kasus pada departemen front office di Surabaya Plaza Hotel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa knowledge management secara tidak langsung mempengaruhi kinerja karyawan, ada pengaruh yang signifikan antara personal knowledge terhadap job procedure, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah technology.

Hubungan Antara Knowledge Management dan Kinerja Karyawan.
Untuk menghasilkan kinerja yang baik, maka perusahaan membutuhkan sistem yang baik pula. Sistem ini bukan hanya peraturan atau standar yang ada melainkan juga melibatkan pihak-pihak yang terkait langsung yaitu sumber daya manusianya. Salah satu sistem manajemen yang menawarkan suatu disiplin yang memperlakukan intelektual sebagai aset yang dikelola adalah knowledge management (Honeycutt, 2002), yang diukur dengan 3 variabel yaitu personal knowledge, job procedure, dan technology. Dalam prakteknya knowledge management dapat menjadi guidance tentang pengelolaan intangible asset yang menjadi pilar perusahaan dalam menciptakan nilai. Perusahaan perlu mengetahui sejauh mana knowledge management berperan di dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya di indusrti perhotelan. Maka dari itu, kinerja karyawan akan diukur melalui 5 kriteria penilaian karyawan, yaitu: quality, quantity, timeliness, need for supervision, dan interpersonal impact.

Hasil Penelitian menunjukkan :

  • Dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan penulis menemukan bahwa pengaruh langsung antara job procedure ke kinerja menunjukkan arah yang positif namun nilainya sangat kecil yaitu sebesar 0,099 (perolehan angka dapat dilihat pada tabel 4.26). Namun apabila melihat pengaruh secara total antara personal knowledge dan job procedure ke kinerja maka perolehan nilainya akan lebih tinggi, dengan perhitungan sebagai berikut: Pengaruh total terhadap kinerja = (0,561 x 0,099) + 0,499 = 0,555 Yang artinya job procedure yang diimbangi dengan personal knowledge akan memberikan pengaruh yang baik bagi kinerja karyawan hotel.
  • Penulis juga menemukan bahwa pemahaman Standard Operation Procedure sebagai indikator dari job procedure dalam jangka waktu yang panjang (long run) tidak menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kinerja, hal ini juga dapat dilihat dari jumlah responden atau karyawan hotel yang lama menekuni bidangnya saat ini kebanyakan lebih dari 9 tahun. Dengan jangka waktu yang lama tersebut maka karyawan tidak lagi terpaku pada Standard Operation Procedure yang ada, namun pada prosesnya karyawan juga belajar dari pengalaman yang diperoleh.
  • Hasil temuan yang penulis peroleh dari hasil penelitian sebelumnya tentang knowledge management yang dipaparkan oleh beberapa peneliti seperti Malhotra dan Ardichvili (2002) dimana dalam penelitiannya di bidang teknologi atau ebusiness, dipaparkan mengenai pentingnya peranan knowledge management yang disertai dengan kemampuan individu atau karyawan dalam perusahaan. Selama ini banyak perusahaan melakukan investasi pada aspek teknologinya agar selalu up to date, tetapi tidak memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki, akibatnya kinerja perusahaan tidak maksimal dikarenakan tidak diimbangi dengan pembekalan pengetahuan terhadap sumber daya manusianya. Contoh kasus pada perusahaan Xerox, John Seely Brown selaku direktur perusahaan tersebut melakukan investasi lebih dari USD 1 milyar pada teknologi dalam perusahaannya. Namun peningkatan efisiensi dan efektifitas pada pengetahuan karyawan sangat minim akhirnya kinerja perusahaan menjadi tidak maksimal. Sedangkan pada penelitian lain yang dilakukan Donoghaue, Harris dan Weitzman mengemukakan bahwa knowledge management yang efektif membutuhkan kombinasi dari berbagai macam elemen organisasi contohnya teknologi dengan praktisi sumber daya manusia, struktur organisasi dan budaya dalam artian untuk memastikan bahwa pengetahuan yang benar diperlukan untuk bertahan pada saat yang tepat. Penulis juga menemukan selama ini kebanyakan penelitian knowledge management dilakukan pada industri di bidang teknologi, hal ini dikarenakan industri teknologi mempunyai perkembangan produk yang sangat cepat regenerasinya sehingga membutuhkan orang-orang yang selalu memiliki inovasi-inovasi mutakhir agar dapat terus exist dalam dunia bisnis. Pada intinya perusahaan dalam bidang teknologi sangat mementingkan kemampuan individu dalam menggali pengetahuan yang dimilikinya untuk mengembangkan perusahaan. Dan kesimpulan yang diperoleh bahwa penerapan knowledge management harus diikuti antara pengetahuan yang dimiliki oleh intangible asset yaitu setiap individu atau karyawan dalam suatu perusahaan dan tangible asset seperti teknologi yang dimiliki perusahaan tersebut. Saat ini penelitian dalam bidang jasa mengenai penerapan knowledge management masih sangat jarang ditemukan, maka dari itu penulis mengangkat penelitian ini sebagai gambaran baru bagi dunia jasa bahwa penerapan knowledge management juga dapat memberikan manfaat nyata bagi kinerja perusahaan khususnya di industri perhotelan.

ref :  natalia kosasih, sri budiani, http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/request.php?PublishedID=HOT07030203

Advertisement

Leave a Reply